Catatan harian Stupid. Just my scribble! Hanya tentang hal yang tidak terceritakan dengan benar.
Jumat, 22 Mei 2015
Yang Dianggap Kekanakan
Aku tersenyum setelah kebiasaanku meretweet hal-hal yan konyol, hal-hal yang mungkin menjijikkan bagi mereka yang menganggap diri mereka mampu, meretweet sesuatu tentang karakter dan sifat seseorang dari zodiac dan kelahiran dan hal-hal gila lainnya tentang cara mengetahui kepribadian, test-test konyol yang kesemuanya itu dianggap sebagai sesuatu yang kekanak-kanakkan dan kurang kerjaan. Pertama aku mendengar selaan itu aku sempat berfikir benarkah seperti itu? Apakah untuk gadis seusiaku itu bukan hal yang wajar? Tapi ketika aku terus berjalan dan terus berusaha mencari jawabannya, tak ada yang bisa kutemukan. Tapi satu hal yang aku tahu, aku hanya ingin melakukan apa yang aku lakukan, apa yang tidak menjadi beban orang lain dan yang aku tahu dari situlah sebagian kecil kabahagiaanku berasal. Mencoba hal-hal unik, meskipun itu bukan kebenaran yang pasti. Setidaknya aku bisa mengetahui bagaimana aku, dan menjadikan hal yang aku dapat sebagai referensi tuk melangkah nantinya. Setiap orang punya kegemarannya sendiri, kegemaran yang mendatangkan suka dan tawa ketika seseorang di dalamnya. Tidak sedikit orang yang sepertiku, menyukai hal-hal yang kekanakkan, tapi tak akan ada alasan yang sama ketika kamu bertanya mengapa mereka menyukai hal-hal menggelikan seperti ini. Kebahagian bisa datang dari mana saja, dari siapa saja, dan kapanpun itu, kebahagiaan bukan sekedar tawa tapi ketika merasakan ketenangan dalam diriku aku akan merasakan kebahagiaan yang sesungguhnya ketika tak ada sesuatu yang lalu lalang dipikiranku. Dan ketika kamu bertanya mengapa aku kekanak-kanakan, aku akan mengatakan "ini bukanlah kegemaranku, ini bukanlah hal yang aku harapkan karena aku tidak mendapatkan tempat untuk mereka melihat kedewasaanku, dan aku melihat anak kecil yang begitu menyenangkan dan mungkin menjadi seseorang seperti anak kecil itu bukan larngan. Tapi setidaknya aku akan merasa lebih baik dengan ini, mendapatkan sedikit tawa dan menutupi apa yang sebenarnya ada. Aku tidak berniat untuk lari hanya saja aku ingin ada dalam sesuatu dimana seseorang tak bisa melihat keresahanku dan berharap mereka yang mengenalku dalam zona itu tak memikirkan hal yang rumit tentang aku. Aku hanya ingin menikmati dunia dan memiliki kehiduan yang setidaknya menyenangkan karena kembali aku bukanlah anak yang mudah bercengkrama dengan orang lain, aku bukan pribadi yang menyenangkan, dan karena aku tak ingin meninggalkan kesan gadis dewasa dengan pribadi yang kaku :D Bukan berarti aku tak ingin menjadi dewasa, hanya saja aku lelah untuk berhadapan dengan oang-orang yang ingin menjatuhkan, memanfaatkan dan melihat orang-orang yang saling menunjukkan egoismenya. Terlepas dari semua itu, sesuatu yang kekanak-kanakan bukan hal yang buruk, mereka yang kekanak-kanakan belum tentu tidak dewasa mereka mungkin udah menyusun dan memprogram dirinya sesuai tujuan hidupnya, dan mungkin mereka lebih dari yang kamu pikirkan disaat mereka memiliki keresahannya sendiri tapi mampu menjadi pribadi yang seolah tana beban, jangan pikir mereka lemah, bagiku mereka adalah yang terkuat. Mereka yang menganggap diri mereka dewasa justru adalah orang yang kagum akan mereka yang kekanak-kanakan dan ingin menikmati hidup seperti mereka.
Jadi abaikanlah tulisan-tulisan yang kubuat ini, aku hanya menjadikan blogku untuk tempat menulis karena jika aku menulis dear diary itu terlalu ribet dan tulisan tangan yang seperti kaki ayam ditambah aku tak suka menulis :D
Selasa, 19 Mei 2015
Berbagi cerita
"Berbagi kesedihan akan mengurangi setengahnya dan berbagi kebahagiaan akan melipatgandakan kebahagiaan itu". Aku rasa kutipan itu ada benarnya, karena setiap kali aku mengatakan apa yang aku rasakan kepada sahabat dan teman terdekatku, aku merasakan kebaikan melimpah dalam hatiku. Namun berbeda dengan setahun belakangan ini, aku bingung ingin berbagi kepada siapa hari-hari yang aku alami lengkap dengan cerita di dalamnya. Ntah karena apa, aku rasa aku sudah tak nyaman lagi, aku rasa tak ada gunanya berbicara kepada orang lain yang hanya mendengar dan kadang tak sealur dengan apa yang aku ungkapkan. Mungkin ada rasa trauma yang masih membekas karena luka setahun silam, saat orang yang aku yakini akan menjadi kakak terbaikku itu pergi karena kesalahpahaman :D
Aku tahu, aku tak lihai mengungkapkan sesuatu dengan benar, kadang berbelit-belit dan kadang aku berbicara tanpa mencapai maksudku. Tak banyak yang bisa ku perbuat, meski aku berusaha menjelaskan dengan benar tapi tetap saja mereka menganggap ucapanku apalah :( Itulah sebabnya aku memutuskan untuk ngeblog dan mengungkapkan apa yang ingin aku ungkapkan disini. Ini hanyalah sekedar ungkapan, ntah kalian yang membaca menanggapinya seperti apa, aku tak perduli.
Pertama aku bukan orang menyenangkan, orang bilang aku itu galak, membosankan, dan keras kepala, aku orang yang moody, masih labil banget :D. Zodiacku Capricorn dan kalian bisa tau gimana sifat-sifat buruk kambing gunung itu mewaris di keturunannya. Yang kalo ngelakuin sesuatu yg dibenci pasti butuh perintah berkali-kali dan jeleknya malah balik marah-marah kalo digituin. Type orang yang mandiri "katanya", kalo menurutku sih mandiri kalo udah di luar rumah, tapi kalo masih dizona nyaman ya manjanya gak ketulungan. Aku suka berpetualang, yah kaya jalan-jalan ke jurang-jurang dengan pemandangan yang eksotic, jalan-jalan ke perairan dengan batu-batu yang menantang, dengan oksigen yang masih banyak, dan kesejukan yang masih terasa. Aku ga begitu suka sama tempat yang rame-rame ga jelas, ga suka di ajak jalan-jalan ke supermarket soalnya itu bikin aku belanja barang yang gak penting :3 Tempat yang paling nyaman menurutku adalah kamar tidur, sama udara malam dan bintang-bintang yang banyak. Benar-benar bocah ingusan :D
Aku tergolong orang yang agak susah bergaul, gak banyak omong sama orang lain, tapi kalo udah ngumpul sama sohib ya cerewetnya ga ketulungan, tipe orang yang santai tapi banyakan nganggep serius. Oh ya, tipe orang yang sulit move on juga :v tertarik ndengan hal-hal yg berbau humor, benci yang namanya dibohongin sekecil apapun. Ngomongin soal move on, temen-temen bilang udah hilang harapan buat nyaranin aku. Yang ada malah mereka yang minta saran buat move on, dan duluan dapet gebetan :3, gimana gak nyesek? Ada yang bilang :
% : Dess move on dess, masih banyak yang lebih ganteng, yang mu sama kamu!
Gue : *hening* (senyum dikit terus biasa aja)
Ntah berapa kali denger kata-kata itu. Ada juga yang bilangin :
% : Kapan move on? Mantan uda upload foto sama cewe barunya
Gue : Serius? *hening*
% : Iya.. nih liat *nunjukin instagram
Gue : Wih hebat yah, keduluan gue *mata kelilipan
% : Ga cemburu kan lo?
Gue: Pergi dulu ya :D
Sampe rumah nangis darah, tapi setelahnya tetep enjoy :D Setelahnya dateng tuh yg nasehatin :
% : Gue putus sama pacar gue, gue ga bisa tanpa dia :(
gue : kan banyak cowo yang mau sama elo!
% : tapi cuma dia yg ngertiin gue, cuma dia, cuma dia, cuma dia, dan blablablabla
Orang bisa nasehatin orang lain saat dia tak ada di posisi mereka, tapi setelah ia diposisi yang sama apa mereka mengaplikasikan nasehat yg prnah mereka lontarkan? Nggak :3 pernah juga aku ngebilangin info terbaru ke temen tentang gebetan mantannya, ehh malah jadi kelilipan matanya :3 Abis itu nangir tragis gitu.
Tapi dari semua yang aku lihat dan aku alami sendiri, tangisan itu membuat lega meskipun tangisan itu kadang ditertawakan, menganggap tangisan itu adalah kelemahan, tapi bagi orang yang menangis itu adalah hal yang mampu mengungkapkan hal yan melegakan setelah cukup lelah menyembunyikan yang ia rasakan tanpa bisa berbagi cerita dengan orang lain. Seseorang perlu beberapa tetes air mata untuk mengurangi setengah beban mereka sebelum memulai sesuatu yang baru. Itu bukan karena mereka lemah tapi karena mereka lelah dengan kata-kata orang lain yang tanpa sengaja membangkitkan sesuatu yang berusaha mereka kubur. Bukan mereka tak bisa memulai yang baru, tapi karena kekhawatiran yang mereka miliki, luka yang tercipta memiliki trauma tersendiri bagi seseorang, itu tergantung berapa tekanan yg mereka hadapi dari sekelilingnya, kadang terus berusaha mencari-cari orang yg tepat namun selalu saja mendapati hal yang sama. Jadi semua orang punya problem sendiri meski orang genius sekalipun, yang bodoh mengejar impian yg mereka targetkan dan si genius yg bingung dengan impian-impian yg mengejar kepintarannya itu,
Langganan:
Postingan (Atom)