Selasa, 19 Mei 2015

Berbagi cerita

"Berbagi kesedihan akan mengurangi setengahnya dan berbagi kebahagiaan akan melipatgandakan kebahagiaan itu". Aku rasa kutipan itu ada benarnya, karena setiap kali aku mengatakan apa yang aku rasakan kepada sahabat dan teman terdekatku, aku merasakan kebaikan melimpah dalam hatiku. Namun berbeda dengan setahun belakangan ini, aku bingung ingin berbagi kepada siapa hari-hari yang aku alami lengkap dengan cerita di dalamnya. Ntah karena apa, aku rasa aku sudah tak nyaman lagi, aku rasa tak ada gunanya berbicara kepada orang lain yang hanya mendengar dan kadang tak sealur dengan apa yang aku ungkapkan. Mungkin ada rasa trauma yang masih membekas karena luka setahun silam, saat orang yang aku yakini akan menjadi kakak terbaikku itu pergi karena kesalahpahaman :D 
Aku tahu, aku tak lihai mengungkapkan sesuatu dengan benar, kadang berbelit-belit dan kadang aku berbicara tanpa mencapai maksudku. Tak  banyak yang bisa ku perbuat, meski aku berusaha menjelaskan dengan benar tapi tetap saja mereka menganggap ucapanku apalah :( Itulah sebabnya aku memutuskan untuk ngeblog dan mengungkapkan apa yang ingin aku ungkapkan disini. Ini hanyalah sekedar ungkapan, ntah kalian yang membaca menanggapinya seperti apa, aku tak perduli.
Pertama aku bukan orang menyenangkan, orang bilang aku itu galak, membosankan, dan keras kepala, aku orang yang moody, masih labil banget :D. Zodiacku Capricorn dan kalian bisa tau gimana sifat-sifat buruk kambing gunung itu mewaris di keturunannya. Yang kalo ngelakuin sesuatu yg dibenci pasti butuh perintah berkali-kali dan jeleknya malah balik marah-marah kalo digituin. Type orang yang mandiri "katanya", kalo menurutku sih mandiri kalo udah di luar rumah, tapi kalo masih dizona nyaman ya manjanya gak ketulungan. Aku suka berpetualang, yah kaya jalan-jalan ke jurang-jurang dengan pemandangan yang eksotic, jalan-jalan ke perairan dengan batu-batu yang menantang, dengan oksigen yang masih banyak, dan kesejukan yang masih terasa. Aku ga begitu suka sama tempat yang rame-rame ga jelas, ga suka di ajak jalan-jalan ke supermarket soalnya itu bikin aku belanja barang yang gak penting :3 Tempat yang paling nyaman menurutku adalah kamar tidur, sama udara malam dan bintang-bintang yang banyak. Benar-benar bocah ingusan :D
Aku tergolong orang yang agak susah bergaul, gak banyak omong sama orang lain, tapi kalo udah ngumpul sama sohib ya cerewetnya ga ketulungan, tipe orang yang santai tapi banyakan nganggep serius. Oh ya, tipe orang yang sulit move on juga :v tertarik ndengan hal-hal yg berbau humor, benci yang namanya dibohongin sekecil apapun. Ngomongin soal move on, temen-temen bilang udah hilang harapan buat nyaranin aku. Yang ada malah mereka yang minta saran buat move on, dan duluan dapet gebetan :3, gimana gak nyesek? Ada yang bilang :
  % : Dess move on dess, masih banyak yang lebih ganteng, yang mu sama kamu!
  Gue : *hening* (senyum dikit terus biasa aja)
Ntah berapa kali denger kata-kata itu. Ada juga yang bilangin :
  % : Kapan move on? Mantan uda upload foto sama cewe barunya
Gue : Serius? *hening*
  %  : Iya.. nih liat *nunjukin instagram
Gue : Wih hebat yah, keduluan gue *mata kelilipan
  %  : Ga cemburu kan lo?
 Gue: Pergi dulu ya :D
Sampe rumah nangis darah, tapi setelahnya tetep enjoy :D Setelahnya dateng tuh yg nasehatin :
%  : Gue putus sama pacar gue, gue ga bisa tanpa dia :(
gue : kan banyak cowo yang mau sama elo!
%  : tapi cuma dia yg ngertiin gue, cuma dia, cuma dia, cuma dia, dan blablablabla
Orang bisa nasehatin orang lain saat dia tak ada di posisi mereka, tapi setelah ia diposisi yang sama apa mereka mengaplikasikan nasehat yg prnah mereka lontarkan? Nggak :3 pernah juga aku ngebilangin info terbaru ke temen tentang gebetan mantannya, ehh malah jadi kelilipan matanya :3 Abis itu nangir tragis gitu.
Tapi dari semua yang aku lihat dan aku alami sendiri, tangisan itu membuat lega meskipun tangisan itu kadang ditertawakan, menganggap tangisan itu adalah kelemahan, tapi bagi orang yang menangis itu adalah hal yang mampu mengungkapkan hal yan melegakan setelah cukup lelah menyembunyikan yang ia rasakan tanpa bisa berbagi cerita dengan orang lain. Seseorang perlu beberapa tetes air mata untuk mengurangi setengah beban mereka sebelum memulai sesuatu yang baru. Itu bukan karena mereka lemah tapi karena mereka lelah dengan kata-kata orang lain yang tanpa sengaja membangkitkan sesuatu yang berusaha mereka kubur. Bukan mereka tak bisa memulai yang baru, tapi karena kekhawatiran yang mereka miliki, luka yang tercipta memiliki trauma tersendiri bagi seseorang, itu tergantung berapa tekanan yg mereka hadapi dari sekelilingnya, kadang terus berusaha mencari-cari orang yg tepat namun selalu saja mendapati hal yang sama. Jadi semua orang punya problem sendiri meski orang genius sekalipun, yang bodoh mengejar impian yg mereka targetkan dan si genius yg bingung dengan impian-impian yg mengejar kepintarannya itu,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Budayakan kedamaian dalam berkomentar :)
Thanks for read guys :*