Jumat, 04 Maret 2016

Lulus Mau Kemana?

Hey selamat malam kawan :)
Oke hari ini adalah hari keempat di bulan Maret. Istimewa? Tentu saja TIDAK :D. Nah cerita kali ini adalah tentang "Lulus lanjut dimana?". Ini adalah pertanyaan klasik yang bakal menimpa telinga siswa di akhir riwayat SMP ataupun SMA/K. Gak asing lagi setiap orang yang menjumpai kita para senior sekolahan bakal ketemu sama pertanyaan yang satu ini. Mulai dari orang tua, sanak saudara, teman, tetangga, bahkan sampai orang yang baru kita jumpai lima menit yang lalu.  Nah mungkin sebagian lebih sudah punya jawaban yang mantap ya tentang kemana dan apa yang akan mereka lakukan. Tapi untuk golongan minoritas yang masih mengapung karena berbagai alasan akan membenci pertanyaan itu. Entah itu karena kendala biaya, skor/nilai, ataupun faktor lain yang membuat mereka menimbang lebih banyak. Salah satu fenomena yang aku rasa aneh adalah, seorang yang tergolong mampu secara "Logika" alias cerdas alias pintar alias bintang kelas alias kesayangan guru alias berprestasi dan segolongan dengan itu ada yang merasa bingung mau kemana. Pertama ada yang bingung karena izin orang tua yang gak ngasi ke Jurusan yang dia harapkan alasannya sih karena lulus nanti mau ngapain (ini cerita temen aku ya). Yang kedua ada yang punya prestasi tapi terkendala biatya, transportasi dan emang dasar orangnya yang pemikir :D (tapi gak tau ya nanti, kan orang bisa berubah) juga bingung mau ditanya kemana. Dan yang ketiga adalah tipe siswa cerdas (anggap aja gitu) yang entah tau atau tidak tujuan kemana kemudian dikasi kebebasan buat milih dan dia belum tau passion dan kegemaran yang bakal bikin dia nyaman itu dimana. Nah yang kayak gini yang jadi serba salah, dan keseringan sih ya dari orang-orang pintar yang aku amati, pasti disanjung tuh "Ah kamu pinter kemana aja bisa kok" Itu entah nadanya support, ngejek atau nantangin, aku gak tau deh ya.
Ada kalanya orang pintar sepantaran anak sekolahan juga masih perlu solusi dan arahan. Bukannya di lepas, mereka juga masih anak-anak, baru tujuh belasan kemarin sore. Ya berharaplah ada yang kasi solusi atau saran yang seenggaknya bisa bikin cakrawala mereka terbuka tentang masa depan (keren juga bahasanya) Bukannya malah dikasih pertanyaan abis dijawab cuma bilang oh, semangat atau gaya klasik tadi itu "Ahh orang pinter mah dimana aja bisa". Lama-lama juga hayati lelah :'( resah gak karuan ya mikir yang belum ada, tapi kalo gak dipikirin nanti gak bakal ada apa-apa. Yang gini-gini nih yang bikin rawan setres dan psikiater jadi rame (ya kalo yang mutusin ke psikiater). Yah tapi tetep berdoa aja yah biar semua anak-anak senior di sekolahan punya tujuan yang jelas besok mau kemana, biar cepet-cepet deh nemu passion dirinya sendiri, yang gak bakal bikin  nyesel dan bikin enjoy ngejalaninnya. Dan buat yang hobi wartawanin anak-anak senior sekolahan, jangan lupa kasi solusi juga ya. Biarin kita yang sekali-kali nanya :D Pan wartawan udah lebih dulu pengalaman ^^ Supaya kita juga bisa membanggakan nantinya, bisa jadi orang yang seenggaknya membantu keluarga. Dan kita berharap orang-orang nanti akan tersenyum tulus melihat keberadaan kita yang bisa/mampu menggunakan apa yang dimiliki dalam membantu perkembangan dunia :) (kata-katanya kelangit).
Ok Deh. Segitu aja ya cerita aneh nan absurd kali ini, Ini dibuat cuma buat olahraga tangan doang kok. Ya alhamdulilah (kata saudara muslim) kalau ada manfaatnya (tapi kayaknya sih nggak ya wong ceritanya kagak jelas begono) See you next time. Yeee....

Kamis, 03 Maret 2016

Dear Me, For Me (Surat untuk Saya)

Menulis...
Hanya itu yang ingin kulakukan. Menulis untuk mengusir lelah atau laraku. Aku tak tahu sudah seberap banyak aku bersedih dan menyalahkan, merasa seperti yang terjadi adalah lahan untuk orang lain. Apa karena aku tak ingin atau tak berani mendekat. Seperti menunggu kedatangan seseorang untuk bertanya, entah siapa orangnya. Aku tak merasa ini benar, banyak orang yang telah datang kepadaku, tapi tak satupun yang berhasil mendapatkan jawaban yang benar tentang aku. Siapa yang salah? Apa aku tak mengatakan yang sebenarnya? Atau mereka yang tak memahami jawabanku. Apakh aku sudah jujur tentang apa yang aku inginkan? Kepada siapa aku harus bertanya? Kepada siapa aku mengadu lagi? Apa yang akan aku adukan? Berusaha mencari sesuatu yang benar dan membuat semuanya menjadi lega. Tapi setiap seseorang bertanya tentang hariku, sesekali aku ragu terkadang memikirkan apa yang akan ku katakan. Orang-orang datang kemudian berlalu begitu saja, dan ketika mata saling bertemu, mereka seperti mengucap selamat tinggal kepadaku.
Apakah aku baik-baik saja? Benarkah aku ada dalam kehidupan? Aku merasa semua seperti mimpi di dalam mimpi, lebih dari itu kaki-kaki di sekelilingku seperti melangkah menjauhiku, aku tak tahu siaa yang benar-benar disampingku. Kesepian? Aku rasa tidak. Tapi apa ini? Banyak orang disekitarku yang tersenyum dan merangkulku dan aku tak merasa hangat sedikitpun. Sesekali aku tersenyum dan merengek, seketika itu mereka menertawakanku. Apa itu lucu? Aku tidak tahu apa yang ada di dalam pikiran mereka. Yang aku tahu aku menginginkan mereka untuk tinggal, tapi mereka selalu pergi tanpa berpamitan dan datang hanya untuk bersenang-senang. Aku berharap ketika mereka datang aku bisa berbagi semua hal yang kulalui saat mereka tak berada disini, tapi mereka terlalu sibuk untuk mendengar cerita-ceritaku. Rona wajah yang memerah, menandakan kebahagiaan mereka, dan mereka juga punya cerita tentang sang waktu.
Aku mencoba mencari senangku, dan akhirnya aku menemukannya. Meski bukan sesungguhnya, mereka bisa menepis sepiku dan bisa membuatku tertawa meskipun pada akhirnya mereka hanya dianggap lelucon dan ditertawakan oleh mereka yang menyebut dirinya Teman. Yah, karena aku berkhayal terlalu jauh, Aku adalah seorang penggemar K-Drama dan KPOPERS. Aku adalah fanstics BTS. Boy Group Korea Selatan yang sedang naik daun saat ini. Aku menemukannya setahun silam di youtube, ketika semua yang dekat terasa jauh. Disini aku bercerita di blogku, itu artinya tak ada yang mendengarku bila aku berbicara (mungkin ada tapi mereka pasti tak akan mengeti maksudku). Dan kemungkinan seseorang yang tak sengaja menemukan tulisanku ini juga tak akan mengerti apa yang aku tulis di atas. Tapi itu tak masalah, karena aku hanya menulis apa yang ingin aku tulis tak perduli apa itu dimengerti atau tidak.
Dan sekarang aku sedikit lega setelah membuat ini, setidaknya hanya tanganku yang kelelahan untuk membuatnya. Aku tak membuang energiku untuk berbicara dan melangkah kesana-kemari atau menunggu seseorang datang untuk mendengarkanku. Setidaknya sekarang aku punya teman, meski mereka sangat jauh tapi MV dan nyanyian mereka selalu menemaniku. Memang aku tak banyak mengerti apa yang mereka katakan, tapi setidaknya wajah dan ekspresi manusia ketika merasakan hal sedih senang bahagia maupun duka adalah sama. Selamat datang Boy Group yang baru aku idolakan^^. Jangan pernah berhenti bekerja keras dan menghibur kami yang jauh disini. Dan untuk diriku sendiri berjuanglah menemukan yang kamu inginkan, carilah jalanmu, temukan dirimu sendiri, berhenti ragu dan berfikirlah positif tentng apa yang akan kamu lakukan. Jangan takut mengambil keputusan. Jika kamu memang tak tahu cara untuk memberitahu dirimu kepada oran lain menulislah sebanyak yang kamu inginkan. Temanmu tak meninggalkanmu, temanmu hanya sedang sibuk menggapai impian mereka. Apa kamu tak mempunyai mimpi? Mengapa kamu tak mencoba bermimpi yang indah kemudian bangkit dan mewujudkannya :) Apa kamu hanya akan melihat orang lain? Apa kamu tak mempunyai kekuatan? Mengapa kamu hanya diam? Bermimpilah dan bangkit untuk meraihnya. Hwaiting!!!:)^^