Minggu, 14 Juni 2015

Nothing

Ketika semua kurasa sudah berakhir, aku tak tahu kenapa aku meneteskan air mata untuk seseorang yang sama sekali tak menganggapku. Aku diam dalam ketidakpastian dan berjuang tanpa harapan yang pasti. Sifatnya membuatku lelah, aku tak tahu kemana hari ini aku haru mengadu. Aku sudah benar-benar lelah untuk semua ini, aku rasa hanya hidup untuk mengelilinginya tanpa ada harapan untuk disentuh. Aku seperti seseorang yang membuntuti tanpa ada orang yang mau mengerti kenapa aku memperhatikannya. Di tengah kepura-puraan untuk tetap tegar. Seolah dia bahagia dengan dunianya. Begitu mudah melewatkan. Bahkan untuk sesuatu yang kecil terabaikan. Tuhan.. desy med, desy med kaya gini terus. Sampai kapan aku harus berputar seperti ni? Orang yang kurindukan membeciku, tak perduli seberapa keras aku berusaha, ini seperti terlewatkan begitu saja. Aku ingin berhenti, tapi ada apa dengan tubuhku yang selalu menuntunku kearahnya. Ak lelah terjebbak Tuhan, dia membenciku tapi rasa yang ada tak bisa kubendung meski aku berusaha mengabaikannya. Mengapa begitu sulit kebekuan ini cair? Mengapa aku bertahan untuk orang yang sama sekali tak menggubrisku. Lihat betapa bahagianya ia bersama kekasihnya, apa yang aku lakukan? Menganguminya dari jauh? Selalu membela dan mengatakan kebaikannya kepada semua orang yan menanggapnya buruk? Apakah aku bodoh? Semakin aku bertanya mengapa aku disini, aku semakin tak bisa menemukan jawaban. Setiap hari mengakui bisa menerima keadaan dan tersenyum melihatnya bersama oran lain, tapi mengapa hari ini aku menangis? Kulihat percakapan itu, kata-kata yang pernah ku lontarkan untuknya. Kalimat-kalimat yang membuatku akrab dengannya, entah apa yang kupikirkan. Mengapa aku bersedih? Aku bukan bagiannya lagi, aku sudah dilempar jauh dari hidupnya, aku bukan lagi kesayangan, bukan lagi adik yang selalu dimanja bukan lagi gadis kecil dalam pelukannya. Tapi aku merindukan kata-kata itu, aku iri dengan orang-orang yang bisa menghabiskan waktunya bersamamu, menikmati senyummu dan kehangatan hatimu. Aku benci keadaan ini, keadaan yang tak pernah kubayangkan saat bersamamu dulu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Budayakan kedamaian dalam berkomentar :)
Thanks for read guys :*